Kelas Sosial
Kelas
sosial adalah suatu lapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam rangkaian
kesatuan status sosial. Artinya bahwa seseorang atau sekelompok orang yang
memiliki kedudukan ± sama akan berada pada suatu lapisan yang ± sama pula.
Kelas sosial memiliki kategori yang biasanya disusun dalam hierarki yang
berkisar dari status yang rendah sampai status yang tinggi yaitu para anggota
kelas sosial tertentu dapat merasa bahwa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai
status yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada mereka. Pendekatan
sistematis untuk mengukur kelas sosial mencakup ke dalam berbagai kategori yang
luas, yaitu:
1. 1. Ukuran subjektif,
2. 2. Ukuran reputasi, dan
3. 3. Ukuran objektif.
Adapun faktor penentu
kelas sosial yang menyebabkan seseorang tergolong ke dalam suatu kelas sosial
tertentu yaitu karena lapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan dari masyarakat itu sendiri yang dengan
sengaja disusun guna mengejar tujuan-tujuan bersama. Dalam istilah sosialogi
kedudukan seseorang dalam masyarakat disebut dengan status/kedudukan sosial
yaitu posisi seseorang dalam pola hubungan sosial yang tertentu. Status
merupakan unsure utama pembentukan lapisan sosial karena mengandung aspek
struktural dan aspek fungsional. Ada 5 yang menentukan tinggi rendahnya status
seseorang (Talcott Persons), yaitu:
1.
Kriteria kelahiran (ras, kebangsawanan,
jenis kelamis),
2.
Kualitas atau mutu pribadi (umur,
kearifan atau kebijaksanaan),
3.
Prestasi (kesuksesan usaha, pangkat),
4.
Pemilikan atau kekayaan (kekayaan harta
benda), dan
5.
Otoritas (kekuasaan dan wewenang:
kemampuan-untuk menguasai/ mempengaruhi orang lain sehingga orang itu mau
bertindak sesuai dengan yang diinginkan tanpa perlawanan).
Ada beberapa indikator
lain yang berpengaruh terhadap pembentukan kelas sosial, diantaranya sebagai
berikut:
1. 1. Kekayaan
Kelas
sosial merupakan suatu cara hidup yang artinya pada kelas-kelas sosial tertentu
memiliki cara hidup tertentu dan untuk menompang cara hidup yang memerlukan
biaya. Dalam hal ini uang menjadi peran penting dalam menentukan lapisan
sosial/kelas sosial, serta memberikan gambaran tentang latar belakang keluarga
dan cara hidup seseorang.
Contoh:
“Dalam
kelas sosial atas tentunya diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup
menurut tata cara kelas sosial tersebut. Namun demikian, jumlah uang sebanyak
apa pun tidak menjamin segera mendapatkan status kelas sosial atas. "Orang
Kaya Baru" (OKB) mungkin mempunyai banyak uang, tetapi mereka tidak otomatis
memiliki atau mencerminkan cara hidup orang kelas sosial atas. OKB yang tidak
dilahirkan dan disosiaiisasikan dalam sub-kultur kelas sosial atas, maka dapat
dipastikan bahwa sekali-sekali ia akan melakukan kekeliruan, dan kekeliruan itu
akan menyingkap sikap kemampuannya yang asli. Untuk memasuki suatu status baru,
maka dituntut untuk memiliki sikap, perasaan, dan reaksi yang merupakan
kebiasaan orang status yang akan dituju, dan hal ini diperlukan waktu yang
tidak singkat”.
2. 2. Pekerjaan
Semakin beragamnya pekerjaan yang ada saat ini baik yang memiliki prestise yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah. Hal itu bukannlah criteria yang memuaskan sebagai faktor determinan dari lapisan sosial. Pekerjaan merupakan aspek lapisan sosial yang penting. Mengapa demikian? Karena banyak segi kehidupan yang berhubungan dengan pekerjaan. Dengan kita mengetahui jenis pekerjaan seseorang, kita dapat memprediksi tinggi rendahnya pendidikan, standar hidup, pertemanannya, jam kerja, dan kebiasaan sehari-hari keluarnyanya tersebut. Oleh karena itu, pekerjaan merupakan indikator terbaik untuk mengetahui lapisan sosial seseorang.
Semakin beragamnya pekerjaan yang ada saat ini baik yang memiliki prestise yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah. Hal itu bukannlah criteria yang memuaskan sebagai faktor determinan dari lapisan sosial. Pekerjaan merupakan aspek lapisan sosial yang penting. Mengapa demikian? Karena banyak segi kehidupan yang berhubungan dengan pekerjaan. Dengan kita mengetahui jenis pekerjaan seseorang, kita dapat memprediksi tinggi rendahnya pendidikan, standar hidup, pertemanannya, jam kerja, dan kebiasaan sehari-hari keluarnyanya tersebut. Oleh karena itu, pekerjaan merupakan indikator terbaik untuk mengetahui lapisan sosial seseorang.
3. 3. Pendidikan
Tinggi rendahnya
pendidikan dapat mempengaruhi kelas sosial seseorang. Dalam beberapa hal,
pendidikan lebih penting dibandingkan dengan pekerjaan. De Fronzo (1973), menyatakan bahwa dalam segi
sikap pribadi dan perilaku sosial para pekerja kasar sangat berbeda dengan para
karyawan kantor. Namun demikian, perbedaan itu sebagian besar tidak tampak
bilamana tingkat pendidikan mereka sebanding.
Terdapat
3 bagian pembagian kelas sosial dalam pengukuran kelas sosial, diantaranya
sebagai berikut:
A.
Berdasarkan Status Ekonomi.
1. Aristoteles
membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan, yaitu:
-
Golongan sangat kaya, yaitu kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri
dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
-
Golongan kaya, yaitu golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat.
Mereka terdiri dari para pedagang, dan
-
Golongan miskin, yaitu golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka
kebanyakan rakyat biasa.
2. Karl Marx
juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yaktu:
-
Golongan kapitalis atau borjuis, yaitu mereka yang menguasai tanah dan alat
produksi,
-
Golongan menengah, yaitu terdiri dari para pegawai pemerintah, dan
-
Golongan proletar, yaitu mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi.
Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau
pekerja pabrik.
3
Pada masyarakat Amerika Serikat,
pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
- Kelas sosial atas lapisan atas (Upper-upper class), yaitu keluarga-keluarga
yang
telah lama kaya,
- Kelas sosial atas lapisan bawah (Lower-upper class), yaitu belum lama
menjadi
kaya,
- Kelas sosial menengah lapisan
atas (Upper-middle class), yaitu pengusaha,
kaum
professional,
- Kelas sosial menengah lapisan
bawah (Lower-middle class), yaitu pegawai
pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
- Kelas sosial bawah lapisan atas (Upper lower class), yaitu pekerja tetap
(golongan
pekerja), dan
- Kelas sosial lapisan sosial
bawah-lapisan bawah (Lower-lower class),
yaitu para
pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada
tunjangan.
4. Dalam
masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
-
Kelas puncak (top class),
-
Kelas menengah berpendidikan (academic
middle class),
-
Kelas menengah ekonomi (economic middle
class),
-
Kelas pekerja (workmen dan Formensclass),
dan
-
Kelas bawah (underdog class).
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar