PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN


Menurut Kotler (2005) keputusan pembelian bisa disebut juga sebagai bagian perilaku konsumen yang memiliki tujuan yaitu untuk menentukan proses pengembangan keputusan dalam membeli suatu barang/jasa dimana individu terlibat secara langsung dalam mendapatkan dan mempergunakan barang/jasa yang ditawarkan tersebut. Di dalam pengambilan keputusan terdapat 4 jenis perilaku pembelian konsumen (Kotler, 2000), diantaranya sebagai berikut:
1.      Perilaku pembelian yang rumit, artinya terjadi bila produknya mahal, jarang beli, berisiko, dan sangat mengekspresikan pribadi.
2.      Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan/ketidakcocokan, artinya terjadi bila konsumen melihat/menemukan sedikit perbedaan diantara merek yang akan dibeli, dan tidak ada yang menonjol pada merek tersebut.
3.      Perilaku pembelian karena kebiasaan, artinya konsumen memilih suatu merek yang sudah biasa dikenalnya dan tidak melakukan pencarian informasi terhadap merek lain.
4.      Perilaku pembelian yang mencari variasi, artinya suatu keterlibatan pada konsumen rendah, tetapi ditandai oleh perbedaan merek yang nyata.
Selain itu terdapat pula proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahap yang disebut dengan proses pengambilan keputusan model 5 tahap (Kotler dan Keller, 2007), antara lain sebagai berikut:

1.      Pengenalan Masalah: yaitu konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Kebutuhan itulah yang akan digerakan oleh rangsangan dari dalam maupun dari luar dirinya.
2.      Pencarian Informasi: yaitu tahapan yang merangsang konsumen untuk mencari segala informasi lebih banyak mengenai suatu produk barang/jasa.
3.      Evaluasi Alternatif: yaitu konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam menentukan peringkat suatu produk barang/jasa untuk dipilih.
4.      Keputusan Pembelian: yaitu konsumen dipengaruhi oleh 2 faktor dalam keputusan pembelian antara lain faktor internal yang berkaitan dengan persepsi konsumen tebtang merek yang akan dipilih dan faktor eksternal adalah sikap orang lain dan situasi yang tak terduga.
5.      Perilaku Pasca Pembelian: yaitu kepuasan konsumen yang harus dipantau mulai dari pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.
Dengan adanya proses pengambilan keputusan pembelian ini tidak menutup kemungkinan akan terjadinya minat beli ulang oleh seorang konsumen. Menurut Peter/Olsen (2002), pembelian ulang adalah suatu kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali.
Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong untuk melakukan pembelian ulang. Perilaku konsumen dalam pembelian ulang itu sangat berhubungan dengan konsep dari brand loyalty, dimana kebanyakan perusahaan mendukung karena hal ini memilki kontribusi yang besar untuk kestabilan yang baik di dalam marketplace (Schiffman dan Kanuk, 2000).  Konsumen yang merasa senang dan puas akan barang/jasa yang telah dibelinya, akan berpikir untuk membeli ulang kembali barang/jasa tersebut. Pembelian yang berulang akan membuat konsumen menjadi loyal terhadap suatu barang/jasa (Band, 1991).

Sumber:
Sudarsono, Deby Susanti. dan Dyah Kurniawati.  Februari 2013, “Elemen Ekuitas Merek dalam Keputusan Pembelian Laptop”, Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, Vol. 1, No. 1 : 18-27.
Fadli. dan Inneke Qamariah. Mei 2008, “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Honda Terhadap Keputusan Pembelian: Studi Kasus pada Universitas Sumatera Utara”, Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 1, No. 2 : 48-58.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar